Rambutku, Mahkotaku.

“Apa nggak kependekan, Mbak?”, tanya ayah dengan nada skeptis. Beliau memandangku, kedua alisnya mengerut seraya ia menatap rambutku yang baru dipangkas. Aku menatapnya balik. Kusisir-jari rambutku yang tebal dan tajam-tajam ujungnya. “Nggak. Pas, kok”.Ayahku tetap memandang kepalaku seolah ada sesuatu yang nyangkut disitu. Aku pasrah saja. Dalam hatiku aku hanya bisa berdoa Bunda tak akan...
August 9th, 2009 at 03:00am